PELAJARNUIAINPEKALONGAN~ Pendidikan adalah suatu upaya untuk memanusiakan manusia supaya mampu memiliki akhlak dan kepribadian yang baik. Pendidikan dapat pula diartikan sebagai tolak ukur suksesnya sebuah negara. Dimana semakin majunya pendidikan disuatu negara akan mencerminkan keberhasilan pemerintahannya, dengan kata lain pendidikan sebagai suatu proses pertumbuhan yang menyesuaikan dengan lingkungan, pengarahan dan pemberian bimbingan sebagai suatu pembentukan kepribadian dan kemampuan anak dalam menuju kedewasaan.
Menurut Ki Hajar Dewantara menyebutkan bahwa pendidikan pada umumnya adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek), dan tubuh anak. Dari pernyataan diatas dapat dimaknai bahwa pendidikan ditekankan pada suatu hal yang diperlukan bagi setiap individu untuk berproses dalam memperbaiki budi pekerti, pemikiran dan juga karakternya.
Dalam UU Sisdiknas disebutkan juga bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentukwatak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, membentuk potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman kepada Allah SWT dan bertanggungjawab atas tindakannya.
Kemudian karakter adalah sebuah kepribadian yang dimiliki oleh setiap individu atau bisa dikatakan pula sebagai suatu ciri khas yang dimiliki benda atau individu. Menurut Abdul Majid ciri khas dari karakter tersebut adalah "asli" dan mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut dan merupakan mesin pendorong bagaimana seorang bertindak, bersikap, belajar, dan merespon sesuatu.
Dari pernyataan diatas memberi sebuah pengertian bahwa pendidikan karakter adalah suatu proses pembentukan kepribadian individu. Menurut Fakry Gaffar, pendidikan karakter adalah sebuah proses transformasi nilai-nilai kehidupan untuk ditumbuhkembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam perilaku kehidupan orang itu.
Dalam era sekarang dimana dikatakan zaman milenial menuntut seorang manusia untuk cerdas dalam berbagai hal terutama dalam bidang teknologi yang semakin berkembang pesat. Akses setiap hal yang semakin mudah membuat manusia cenderung dimanjakan, tidak beraturan dan terkadang semaunya sendiri. Perkembangan teknologi menjadikan manusia lupa terhadap kodratnya yang dikatakan sebagai Rahmatan lil 'alamin yaitu rahmat bagi seluruh alam.
Krisis akhlak yang sudah terjadi saat ini membuat pendidikan perlu mengambil peran sesuai dengan lakonnya melalui berbagai alat pendukung pendidikan supaya perubahan itu perlu dilakukan. Pendidikan yang notabene adalah mendidik, membentuk dan memproses individu sangat berpengaruh terhadap adanya perubahan. Kita sebagai generasi yang dikatakan sebagai generasi perubahan atau agent of change harus berusaha keras supaya mampu menggenggam dunia bukan digenggam dunia.
Salahsatu cara untuk menggenggam dunia adalah dengan pendidikan, karena pendidikan yang tidak jauh dari buku-buku bacaan sebagai wawasan membuat kita membuka jendela dunia dan mengenalnya lewat tulisan, sehingga apabila kita berpendapat atau berargumen kita memiliki dasar pengetahuan yang sesuai bukan asal bicara yang menjadikan hoax semakin marak dimana-mana.
Penekanan bahwa pedidikan dikatakan dapat mengubah dunia juga dilihat dari karakter setiap individu pula. Ketika pendidikan karakter mampu terwujud dengan baik, maka bukti nyata dari hasilnya adalah membentuk individu dengan pengetahuan yang luas dan karakter yang bertanggungjawab. Sehingga setiap tindakan yang dia lakukan telah direncanakan dengan matang dan siap untuk menerima resikonya.
Jadi kesimpulannya, pendidikan dapat mengubah dunia adalah dengan kita mau berproses terhadap suatu hal, bukan mengenai hasil yang kita dapat tapi tidak tau prosesnya. Dan juga pendidikan karakter yang sangat digencarkan di zaman sekarang menuntut kita supaya tidak terbawa arus-arus negatif yang ikut menyertai perkembangan teknologi. Akhir kata, berusahalah menggenggam dunia, jangan sampai dunia yang menjeratmu.
Post a Comment