Acara pembukaan dan Techical Metting Di
gedung ASWAJA Kota Pekalongan (3\10)
Foto by Indini Arifah parawansah
(PKPT IPPNU IAIN Pekalongan)
pelajarnuiainpekalongan~ Pimpinan Cabang (PC) IPNU & IPPNU Kota pekalongan kini menggelar pembukaaan sekaligus Technical Metting Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) 2021 (3\10) yang dihadiri oleh beberapa peserta terdiri dari Panitia Acara, Pembina PC, Para Tamu undangan khusus dan Pimpinan Anak Cabang (PAC), Pimpinan Ranting (PR), dan Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Se-Kota Pekalongan.
Persiapan pelaksanaan kegiatan PORSENI PC IPNU & IPPNU Kota Pekalongan sudah
dimulai sejak bulan juni dengan membahas sistem regulasi terkait juklak dan
juknis. Kelanjutan acara ini sempat tertunda melihat dari kondisi pandemi. Kemudian dibahas kembali pada bulan agustus
dengan mengevaluasi hal-hal yang dengan terkait perizinan tempat dan waktu pelaksanaan, tembusan
surat untuk para undangan. Alhamdulillah puncaknya dapat kita laksanakan
pada bulan oktober tersebut.
Adapun Kategori peserta pada pelaksanaan lomba kali ini tertuju pada 4 objek antara lain :
1. Pelaku Umum dari luar kalangan organisasi, pelaku budaya tepatnya para seniman yang bergerak di lomba lagu tradisional dan fotografi.
2. Peserta dari PK, PR, PAC dan PKPT Se-Kota Pekalongan dengan tujuan untuk kedepannya diharapkan menjadi output dari lomba Porseni tahun ini.
3. Peserta dari tingkat pesantren ditinjau bahwasanya
pesantren sebagai pelopor dan lahirnya embrio yang berhaluan aswaja untuk ikut
mewarnai dan berpartisipasi dalam bidang Musabaqoh Qiroatil kutub (MQK). Pada
mulanya Perlombaan akan diadakan sekitar 28 cabang lomba. Namun karena ada
pembatasan kegiatan kita dimasa pandemi, maka hanya boleh mengadakan sekitar 15 cabang
lomba. Itupun di rangkap satu dalam kegiatan.
Berbeda
dengan tahun sebelumnya, kali ini PC IPNU & IPPNU Kota Pekalongan lebih
memperketat validisasi data pada setiap calon peserta lomba. Memberikan
aturan-aturan yang tersistem dengan meng-input formulir melalui media website. ”Bilamana
tidak sesuai dengan sistem maka secara otomatis akan tereliminasi. Hal ini
bertujuan untuk mengantisipasi agar tidak ada saling tawar menawar, ketika ada mis komunikasi ataupun ada kesalahan-kesalahan agar mereka membenahi secara
langsung. Tidak menawar atau konsultasi bertemu panitia itu tidak bisa. Ketika
sistem mengatakan gugur, ya harus patuh dengan sistem itu”. Keterangan Dari Rekan
alif Sofyan selaku SC Panitia.
Seperti yang
dilontarkan dari salah satu calon peserta lomba mengungkapkan “bahwasanya
dengan adanya sitem seperti ini sangat efisien karena mempercepat pengumpulan
data peserta yang akan diikutsertakan dalam partisipasi ajang lomba PORSENI. Akan
tetapi banyak juga yang kurang paham mengenai sistem ini sehingga banyak juga
data lomba yang tidak terverifikasi. ”Enak sih menurutku walau banyak yang gagal
tapikan ntar kitanya jadi bisa lebih belajar dengan sistem ini. Untuk persiapan
kedepan jadi lebih paham untuk persiapan tahun depan barangkali menggunakan
sistem seperti ini” tuturnya Anissa dari MA Salafiyah.
[Indini Arifah Parawansah]
Mantap bung
ReplyDeletePost a Comment